Relaksasi TKDN Jangan Matikan Industri Dalam Negeri

Relaksasi TKDN Jangan Matikan Industri Dalam Negeri

Pemerintah dan AS Bahas Pelonggaran TKDN

Pemerintah Indonesia sedang menegosiasikan pelonggaran aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam perdagangan dengan Amerika Serikat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan perbaikan format TKDN agar lebih berbasis inovasi dan insentif. Pemerintah pun membentuk Satuan Tugas Deregulasi untuk meningkatkan daya saing dan kemudahan berbisnis di Indonesia. Namun Relaksasi TKDN Jangan Matikan Industri Dalam Negeri.

Airlangga menambahkan bahwa AS meminta pelonggaran TKDN untuk sejumlah produk teknologi informasi. Saat ini, pemerintah masih membahas rekomendasi terkait pembangunan data center dan produk terkait lainnya. Di luar sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK), aturan TKDN tetap berlaku tanpa perubahan.

Pengusaha Peringatkan Ancaman Produk Impor Murah

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Daniel Suhardiman, mengingatkan bahwa pelonggaran TKDN bisa menyebabkan banjir produk murah berkualitas rendah, terutama dari China yang terkena dampak perang dagang dengan AS. Ia menekankan bahwa kondisi ini akan merugikan pelaku industri lokal dan konsumen Indonesia.

Daniel menyarankan agar pemerintah memperluas, bukan melonggarkan, kebijakan TKDN untuk menjaga pasar domestik dan mendorong tumbuhnya industri dalam negeri. Ia menyebut beberapa perusahaan sudah mempertimbangkan untuk menutup pabrik perakitannya jika aturan ini dilonggarkan.

NTM dan Pertek Jadi Alat Perlindungan Pasar

Daniel juga menyoroti pentingnya non-tariff measures (NTM) sebagai alat pengendalian impor. Ia mencatat bahwa Indonesia hanya memiliki sekitar 207 NTM, jauh di bawah AS (4.600), China (1.500), bahkan Thailand dan Filipina. Ia mendesak pemerintah memperkuat pengawasan teknis (pertek), terutama untuk barang jadi.

Ia juga mengkritik Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 yang menghapus kewajiban pertek atas sejumlah komoditas. Daniel menilai, aturan ini merusak keberlangsungan industri dan menyarankan pemerintah mengembalikannya ke Permendag No 68/2020 dan No 36/2023 yang terbukti efektif meningkatkan utilitas industri.

Pakar Ekonomi Peringatkan Ancaman Negara Pedagang

Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, menilai bahwa relaksasi TKDN bisa berdampak negatif pada perusahaan yang telah berinvestasi berdasarkan aturan lama. Ia memperingatkan bahwa perusahaan tersebut bisa mencabut pabriknya dan berubah menjadi importir penuh.

Menurut Huda, pemerintah perlu mempertahankan TKDN meskipun memberi ruang relaksasi untuk kasus tertentu. Ia juga menekankan perlunya kesiapan industri dalam negeri, khususnya di sektor TIK, untuk menyambut investasi perusahaan teknologi global. Saat ini, rendahnya inovasi dan kualitas SDM menjadi penghambat utama.

Industri TPT Hadapi Ancaman Impor dan Transshipment

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tengah menghadapi limpahan impor akibat dampak perang tarif AS-China. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan bahwa pelaku industri tekstil mengeluhkan maraknya impor pakaian jadi yang menekan produk lokal.

Agus menegaskan bahwa pemerintah perlu memperketat pengawasan impor dan menindak tegas praktik transshipment—pengalihan negara asal barang untuk menghindari bea masuk. Ia juga mendorong pengetatan proses penerbitan surat keterangan asal barang (SKA) untuk mencegah penyalahgunaan dokumen.

Industri TPT: Sektor Padat Karya dan Ekspor

Industri TPT menjadi salah satu penyumbang terbesar ekspor manufaktur Indonesia dengan nilai ekspor mencapai 11,96 miliar dolar AS sepanjang 2024. Sektor ini menyerap hampir 4 juta tenaga kerja atau sekitar 20 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur.

Pemerintah pun menyiapkan berbagai insentif untuk memperkuat daya saing industri TPT, seperti fasilitasi pembiayaan, pelatihan SDM, dan pengawasan impor. Agus menekankan bahwa melindungi industri TPT berarti melindungi jutaan pekerja dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.


Kunjungi katalog kami segera untuk menemukan produk TKDN yang Anda butuhkan DI SINI.

Kunjungi juga kami di DI SINI.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Rekomendasi

Butuh Produk TKDN ?

Dapatkan Solusi TKDN Terbaik Hanya di Produktkdn.id!

Hubungi kami segera, dapatkan penawaran khusus !

Open chat
Hallo,
Ada yang bisa kami bantu?
0